Pendahuluan
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Pengelolaansumber daya air yang kurang baik dapat menyebabkan kekurangan air, monopolisasi
serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik.
Upaya pengendalian
pencemaran air yaitu mengendalikan kualitas air masukan ke badan air penampung
yaitu sungai kecil dan
persawahan. Dalam rangka
melaksanakan pengendalian pencemaran air, Pemerintah telah mengundangkan
beberapa peraturan antara lain UU. No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup;
UU. No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; dan PP. No. 82 Tahun 2001 tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air serta lainnya.
Berangkat dari Undang Undang tersebut, kelompok KIR SMAN 9 Sarua Kota Tangerang Selatan mencoba melakukan upaya pengendalian pencemaran air kantin sekolah sekalipun tingkat pencemaran yang ada masih dalam kategori ringan.
SMAN 9 Sarua
senantiasa
berupaya agar kualitas air terutama pada sungai kecil dan sawah dapat dikendalikan dengan baik dan sesuai
dengan kebijakan MenLH berdasarkan UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
maupun PP No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Langkah pengendalian pencemaran air sebelumnya yaitu pengendalian pencemaran air (PPA) kantin yang telah diwujutkan
sampai
pembangunan pilot plant instalasi pengolahan air limbah (IPAL) Kantin sekolah serta IPAL Musholla untuk pengendalian pencemaran air lingkungan musholla SMAN 9 Sarua.
Pra revitalisasi ini dilakukan sebagai evaluasi
terhadap keberadaan sistim penjernihan air limbah
kantin sekolah SMAN 9 Sarua
yang ada serta sistim penjernihan air buangan musholla, guna mengefektifkan
fungsi dan peranannya sehingga menjadi lebih baik, aman dan ramah lingkungan.
Hasil
Observasi
IPAL
Musholla
Keadaan
IPAL Musholla seperti pada gambar, berdasarkan observasi
terkini diketahui bahwa air bak penampung (kolam) sangat keruh dan berlumpur,
tidak ada aliran serta disekitarnya terkesan kumuh karena bagian belakang unit
pengolahan kompos dijadikan gudang tempat penimbunan kardus.
IPALKantin
Berdasarkan
observasi diketahui bahwa aliran air kantin kini tidak masuk bak pengolahan dan
langsung menuju saluran buangan. Pipa saluran limbah kantin menuju bak filtrasi
tidak tersambung dengan baik sehingga limbah tidak terolah. Sarana yang ada
menggunakan cara filtrasi menggunakan ijuk. Dapat dimaklumi bahwa limbah kantin
yang mengalir ke bak penampung disaring oleh filter tersebut sehingga semua
kotoran akan tertahan pada filter. Kelemahan dari sistim filtrasi tersebut
adalah sulit dan repot dalam membersihkan atau mengganti filter yang penuh
kotoran kantin.
Usulan
Revitalisasi
Revitalisasi
adalah upaya yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kekurangan
pada sistim yang telah ada agar dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan
efektif serta sesuai dengan persyaratan suatu unit pengolahan limbah sederhana.
Dalam mencapai maksud tersebut beberapa usulan kiranya perlu dikemukakan
sebagai berikut :
Revitalisasi
IPAL Musholla
Sarana
yang ada perlu dilengkapi sistim saluran buang dengan mempertimbangkan teknis
pengaturan pipa buang. Pipa salurang buang sebaiknya dipasang mengarah ke bibir
tebing dan ditanam kira-kira 50 Cm. Pipa saluran buang dipasang guna
mengantisipasi kenaikan volume bak penampung. Disamping itu diperlukan pula
penataan taman disekitar bak penampung.
Revitalisasi
IPAL Kantin
Berbagai
kotoran kantin seperti sisa nasi, mie, sisa minuman jus, minyak sayur serta air
sabun mudah tertahan pada filter dan memerlukan upaya pembersihan yang
intensif. Limbah kantin termasuk golongan limbah organik sehingga perlu
dipikirkan untuk memanfaatkannya menjadi bahan baku pupuk organik. Berdasarkan
pantauan hasil observasi diusulkan agar limbah kantin ditampung dalam bak
pengolahan. Bak pengolahan memiliki 3 saluran yang terdiri dari 1 saluran
masuk, 1 saluran buang air jernih hasil olahan dan 1 saluran buang lagi untuk
menampung limbah organik. Semua saluran tersebut tidak perlu dipasang filter.
Limbah
kantin dimasukkan dalam bak penampung lalu diberi tawas agar lekas mengendap.
Setiap 3 hari limbah dikumpulkan dalam bak dan diberi tawas. Keesokan harinya
dilakukan pembuangan dengan membuka katup buang saluran air jernih hasil olahan
lalu setiap 1 minggu memindahkan endapan kedalam jerigen guna diolah lebih
lanjut menjadi pupuk organik.
Pupuk
organik yang dimaksud adalah hormon bagi tanaman. Limbah kantin dicampurkan
dengan starter POC produk KIR sehingga menjadi hormon yang dapat meningkatkan
kesuburan tanaman.
Situasi Instalasi Penjernihan Air Lingkungan Musholla SMAN
9
(A. Air yang berasal dari tempat wudhu dan telah tersaring;
(A. Air yang berasal dari tempat wudhu dan telah tersaring;
Mendampingi siswa berkunjung ke Lab ITI Serpong.
Air lingkungan
Starter Pupuk Organik dari Fermentasi Isi Perut Ikan.
Video Kegiatan KIR
Backlink :
Instalasi Pengolahan Air Limbah, Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.
http://123.231.252.9/index.php/hasil-litbang?start=10
http://123.231.252.9/index.php/hasil-litbang/342-instalasi-pengolahan-air-limbah-sederhana
Instalasi Pengolahan Air Limbah, Puslitbang Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum.
http://123.231.252.9/index.php/hasil-litbang?start=10
http://123.231.252.9/index.php/hasil-litbang/342-instalasi-pengolahan-air-limbah-sederhana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar