Selamat bersua disini

Sabtu, 20 November 2010

AKSESORIES BERBAHAN RESIN




Perkembangan ilmu kimia polimer pada hakikatnya seiring dengan usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan memanfaatkan ilmu dan teknologi. Sejak zaman puba bahan-bahan polimer alam sudah dikenal dan di manfaatkan, seperti kapas, garam, gom, wol. Polimer sintetis mulai dikenal tahun 1925, teknologi polimer baru berkembang setelah penemuan Staudinger, Carother, Mark, dan beberapa ahli lainnya. Dalam waktu empat puluh tahun terakhir ini para ahli telah berhasil mensintetis berbagai jenis bahan polimer yang dapat dimafaatkan dalam berbagai aspek kehidupan.

Polimer sintetis merupakan bahan yang serbaguna. Dalam penggunaan-nya polimer sintetis ini dapat menggantikan logam, kayu, kulit, dan bahan alami lainnya dengan harga yang jauh lebih murah. Berbagai macam barang yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari dapat dibuat dari polimer sintetik, misalnya perabot rumah tangga (dari plastik), bahan pakaian (nilon, polyester), alat pembungkus, alat transportasi, bahkan organ tubuh manusiapun, seperti ginjal, jantung, dan tulang dapat dibuat dari bahan polimer sintetis.

Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil atau yang disebut dengan istilah monomer. Reaksi penggabungan dari monomer menjadi polimer disebut reaksi polimerisasi. Contoh paling sederhana dari reaksi polimerisasi ini adalah pembuatan polietilen, yaitu suatu polimer yang banyak dipakai untuk membuat barang- barang rumah tangga seperti ember, tatakan gelas, bungkus plastik, dan sebagainya.

Ada 3 (tiga) jenis resin yang biasa digunakan bagi keperluan pencetakan dengan tekanan (compression moulding). Polimer untuk keperluan Mounting dingin dapat dibuat dengan mencampur dua komponen secara homogen, biasanya dalam bentuk serbuk dan cairan atau keduanya dalam bentuk cairan (sejanis monomer dan katalis). Campuran tersebut dituang kedalam cetakan khusus yang terbuat dari logam atau gelas dan dapat bersifat fleksibel atau tidak fleksibel. Kedua bahan kimia akan bereaksi membentuk suatu padatan keras. Beberapa contoh bahan untuk mounting dingin adalah sebagai berikut :

1. ACRYFIX; adalah suatu senyawa acrylic, resin termoplastik, yang dikembangkan untuk mounting bahan uji dengan perbandingan volume 2 : 1 ditempatkan dalam cetakan mounting (epoform). Dalam waktu singkat bahan sudah mengeras dan dapat dikeluarkan dari cetakan. Acrylic mempunyai laju penyusutan rendah, dengan demikian kecenderungan terbentuknya celah antara benda uji dan resin banyak berkurang. Pada temperatur kamar biasanya acryfix mengeras dalam waktu 12-15 menit, tergantung pada ukuran sample, temperatur dan kualitasnya.

2. EPOFIX; adalah dua komponen resin epoxy yang dicampur secara homogen, mempunyai sifat mekanik sangat baik dan perilaku penyusutan rendah. Epoxy memiliki viskositas rendah, tekanan uap rendah, dan sifat membasahi yang baik serta sifat penyusutannya dapat diabaikan. Epoxy mengeras dalam waktu sekitar 12 jam dan tidak menimbulkan panas yang berarti, pengerasannya berlangsung hanya satu malam.

3. SERYFIX; adalah dua komponen poliester yang dicampur sebagai bahan dasar mounting dingin yang mempunyai kualitas sangat baik. Seryfix dibuat dari cairan resin poliester dan mudah diproses dengan cara menambahkan cairan perekat katalis, sehingga serifix mengeras berbentuk padatan transparan dengan sifat adhesi yang baik. Dua komponen tersebut di atas dicampur dalam wadah dengan perbandingan volume 98% serifix dan 2% cairan pengeras (katalis). Pada temperatur kamar pengerasan terjadi sekitar 40 menit. Pada percobaan ini digunakan bahan resin jenis seryfix yang mudah diperoleh dipasaran (toko kimia) dan catalyst mexpo atau yang dikenal dengan nama methyl ethyl perokside.

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji pengaruh jumlah penambahan katalis/ hardener pada resin, dengan mengetahui jumlah optimal katalis akan dihasilkan produk polimer/ plastik (asesoris dan lainnya) yang solid dan tidak mudah pecah.

Cara kerja :

Mula-mula tuangkan cairan resin kedalam glas aqua sebanyak 20 cc, tambahkan sedikit bahan pewarna resin, aduk dengan lidi sampai rata, beri beberapa tetes katalis/ hardener yaitu 3,0cc; lalu aduk kembali secepatnya. Campuran tersebut selanjutnya dituang kedalam cetakan dan dibiarkan beberapa waktu hingga terjadi pembekuan. Selama proses berlangsung perubahan suhu diamati dan dicatat, begitu pula waktu sampai terjadi pembekuan. Setelah terjadi pengerasan/ pembekuan, polimer tersebut dikeluarkan dari cetakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar