Selamat bersua disini

Senin, 04 Juli 2011

MENGENAL KIR [KOMUNITAS ILMIAH REMAJA]














Kelompok Ilmiah Remaja (disingkat KIR) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan yang menghasilkan karya ilmiah. KIR merupakan kegiatan ekstrakurikuler di SMP, SMA, SMK, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah maupun pondok pesantren. Ekstrakurikuler ini merupakan organisasi yang sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini maupun masa yang akan datang.

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) atau Youth Science Club (YSC) awalnya dibentuk untuk remaja yang berusia sekitar 12-18 tahun oleh UNESCO pada tahun 1963, tetapi pada tahun 1970 batasan umur tersebut dirubah menjadi 12-21 tahun. Youth Science Club (YSC) di Indonesia dikenal dengan nama Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang terbentuk atas inisiatif remaja Indonesia sendiri. Diawali pada tahun 1969, Koran Harian Berita Yudha membentuk Remaja Yudha Club (RYC). Selanjutnya setelah difasilitasi oleh LIPI dan mengalami berbagai perkembangan, Remaja Yudha Club berubah menjadi Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).

Tujuan yang harus dicapai oleh anggota KIR secara individual adalah pengembangan sikap ilmiah, kejujuran dalam memecahkan gejala alam yang ditemui dengan kepekaan yang tinggi dengan metode yang sistematis, objektif, rasional dan berprosedur sehingga akan didapatkan kompetensi untuk mengembangkan diri dalam kehidupan.

Kelompok Ilmiah Remaja yang dikembangkan di sekolah mempunyai beberapa manfaat antara lain adalah sebagai berikut:

1.Membangkitkan rasa keingintahuan terhadap fenomena alam yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.Meningkatkan kemampuan berpikir terhadap fenomena-fenomena alam.
3.Meningkatkan kreativitas yang menumbuhkan kemampuan berkreasi dan daya kritis.
4.Menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.
5.Meningkatkan keterampilan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
6.Meningkatkan minat membaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi.
7.Memperluas wawasan dan kemampuan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat, dan presentasi ilmiah.
8.Memperkenalkan cara-cara berorganisasi secara formal.
9.Sebagai wahana untuk menempa kedewasaan sikap dan kepribadian.
10.Mengenal sifat-sifat ilmiah, jujur, optimis, terbuka, percaya diri, toleransi, kreatif, dan kritis.
11.Sebagai ajang uji coba prestasi dan prestise.
12.Membuka kesempatan untuk mendapat prioritas melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan berkualitas.