Seseorang tak perlu kecewa lantaran kurang pandai dalam pengetahuan matematika atau memiliki IQ tidak tinggi. Hal itu bukan berarti seseorang tidak cerdas lalu merasa bahwa masa depannya suram... tidaklah demikian. Seseorang yang normal jiwanya tentu memiliki kecerdasan lain yang mungkin selama ini terpendam.
Profesor Howard Gardner, psikolog ternama dari Harvard University menemukan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, yang menjelaskan bahwa ada beragaman jenis kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya peserta didik belajar di sekolah. Dulu orang beranggapan bahwa siapa yang mempunyai IQ rendah atau dibawah normal mustahil akan mempunyai prestasi tinggi. Padahal tidak ada jaminan bahwa dengan IQ tinggi seseorang akan sukses pula masa depannya.
Pada diri manusia terdapat tujuh potensi kecerdasan yang apabila diasah dengan baik tentu turut menentukan keberhasilan jalan hidupnya kelak.
Ada tujuh jenis kecerdasan dalam diri manusia, diantaranya adalah:
1. Kecerdasan Linguistik (word smart) atau Kecerdasan Verbal (bahasa)
Bentuk kecerdasan ini mencakup kemampuan membuat beragam penggunaan bahasa dengan segala kerumitannya. Broca merupakan daerah spesifik dari otak yang bertanggungjawab menghasilkan kalimat yang benar secara tata bahasa. Seseorang yang mengalami kerusakan otak didaerah broca masih dapat memahami kata dan kalimat cukup baik namun mengalami kesulitan untuk menyusun kata-kata menjadi kalimat. Kecerdasan linguistik terdapat pada ahli puisi, pantun, penulis novel, pengarang cerita dan lain-lain.
2. Kecerdasan Matematis (logic smart) atau Kecerdasan Logika
Kecerdasan yang paling mudah diukur melalui test IQ. Kecerdasan ini menampilkan kemampuan berpikir menghitung, analitik dan sainstifik, seperti terdapat dalam diri ahli matematika, ahli kimia, ahli fisika, sains, pemerogram komputer, akuntan, dan lain.
3. Kecerdasan Spasial (picture smart) atau Kecerdasan Visual
Kecerdasan ini terampil dalam menghasilkan imaji mental dan menciptakan representasi grafis. Mereka yang mampu berpikir tiga dimensi, mampu mencipta ulang dunia visual. Otak bagian kanan merupakan tempat paling penting untuk pemerosesan ruang (visual). Kerusakan diotak kanan bagian belakang menyebabkan rusaknya kemampuan menemukan jalan ke suatu tempat, sulit mengenali wajah atau pemandangan atau memperhatikan pernik-pernik yang halus. Kecerdasan ini dapat ditemukan pada pelukis, pematung, animasi komputer, desainer grafis, arsitek, penjelajah rimba dan lain-lain.
4. Kecerdasan Kinestetis (body smart) atau Kecerdasan Tubuh
Bentuk kecerdasan ini memungkinkan terjadinya hubungan antara pikiran dan tubuh yang diperlukan untuk berhasil dalam aktivitas seperti menari, melakukan pantomim, berolahraga, seni bela diri dan memainkan peran dalam drama. Kecerdasan ini tampak pada seseorang yang memiliki refleks yang baik dalam gerakannya.
5. Kecerdasan Musical (music smart) atau Kecerdasan Musik/ Ritmik
Bentuk kecerdasan ini mendengarkan pola musik dan ritmik secara natural dan kemudian dapat memproduksinya. Bentuk kecerdasan ini sangat menyenangkan, karena musik memiliki kapasitas untuk mengubah kesadaran manusia, menghilangkan stress dan meningkatkan fungsi otak.
6. Kecerdasan Interpersonal (people smart) atau Kecerdasan Antar Personal
Kecerdasan antar pribadi dibangun antaralain atas kemampuan inti untuk mengenali perbedaan; khususnya perbedaan besar dalam suasana hati, temperamen, motivasi dan kehendak. Bentuk kecerdasan ini menampilkan sikap kedewasaan yang mampu membaca keinginan yang tersembunyi dalam hati seseorang. Kecerdasan antar pribadi memungkinkan seseorang memahami dan bekerja dengan banyak orang. Kecerdasan ini berkaitan dengan keahlian negosiasi, dokter, juru rawat, phsykiater, penasehat yang mampu mengolah umpan balik atau evaluasi.
7. Kecerdasan Intrapersonal (self smart) atau Kecerdasan Intra Pribadi
Kecerdasan ini merupakan kemampuan dalam memahami dan mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian (kebijaksanaan). Kecerdasan intra pribadi memungkinkan seseorang memahami dan bekerja dengan diri sendiri. Kecerdasan intra pribadi diperlukan berkaitan dengan pekerjaan perancangan, filsafat, pemimpin keagamaan dan para psikolog.
Setiap manusia memiliki potensi untuk semua jenis kecerdasan itu, namun hanya sedikit yang dominan atau menonjol dibandingkan yang lainnya. Anggapan bahwa orang yang memiliki kecerdasan matematis (logic smart) sebagai orang yang pintar dan cenderung memiliki masa depan sukses dibandingkan dengan mereka yang kurang cerdas dalam logika matematiknya. Anggapan demikian ternyata tidak sepenuhnya benar. Mereka yang tidak menonjol dalam kecerdasan matematis mungkin menonjol dalam jenis kecerdasan yang lain. Kita perlu mengetahui kecerdasan dominan yang tersembunyi dalam diri sehingga kita dapat mengembangkannya. Dengan beragamnya kecerdasan manusia, menjadikan peran guru dan orangtua amat penting untuk memberikan arahan pada apa yang cocok dan sesuai bagi para siswanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar