Pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah. Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol-benjol. Cabang muda berambut halus seperti beludru, warnanya coklat muda. Buahnya buah buni, bentuknya bulat lonjong bersegi panjang, warnanya hijau kekuningan, bila masak berair banyak. Rasa buahnya asam, dapat digunakan sebagai sirop penyegar, bahan campuran sambal, cairannya untuk membersihkan noda pada kain, mengkilapkan barang-barang yang terbuat dari kuningan atau sebagai bahan obat tradisional. Kandungan kimianya meliputi Saponin, tanin, glucoside, calsium oksalat, asam format, calsium oksalat, kalium sitrat.
Nama lokal belimbing asam tersebut antara lain :
- Balimbing poros (Komering Palembang);
- Asom, belimbing (Batak);
- Balimbieng (Minangkabau);
- Calincing, Balingbing (Sunda);
- Balimbing wuluh (Jawa);
- Bhalingbhing bulu (Madura);
- Blingbing buloh (Bali).
Mengingat bahwa manfaat buah belimbing wuluh yang cukup banyak maka siswa perlu mengolahnya agar buah yang berasa asam ini dibuat menjadi manisan yang nikmat dan segar. Caranya adalah sebagai berikut :
Siapkan 2 Kg blimbing wuluh yang cukup tua lalu diperas menggunakan alat pemeras jeruk agar cairannya yang berasa asam terbuang. Rendam dalam air kapur sirih selama 1-2 jam, tiriskan dan bilas dengan air bersih. Didihkan 4 liter air lalu larutkan 500 gram gula pasir dan masukkan blimbing wuluh yang telah disiapkan. Proses perebusan dilakukan selama 30 menit atau kira-kira volume air berkurang menjadi 3 liter. Manisan blimbing wuluh siap dihidangkan atau dikemas dalam toples/ kantong plastik.
Saya baru tahu nama lokal belimbing wuluh itu, padahal makannya sudah sering.... hhe
BalasHapus